BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis
Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan, karena apabila
masyarakat sehat maka semua kegiatan dapat dilakukan dengan lancar.
Menurut WHO
kesehatan rongga mulut saling berhubungan dengan kesehatan umum dan kesadaran
untuk menjaga kesehatan rongga mulut berperan penting dalam menentukan
kesehatan rongga mulut seorang individu. Kesehatan gigi
merupakan salah satu aspek dari kesehatan secara keseluruhan. Dengan demikian
kesehatan gigi juga merupakan hasil dari interaksi antara kondisi fisik, mental dan
sosial (Herijulianti dkk, 2002).
Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi
geligi yang berada didalam rongga mulut dalam keadaan yang bersih, bebas dari
plak, dan kotoran lain yang berada diatas permukaan gigi seperti debris, karang
gigi, dan sisa makanan serta tidak tercium bau busuk dalam mulut.
Keterampilan menggosok gigi harus di ajarkan dan ditekankan
pada anak disegala umur terutama anak sekolah, karena pada usia itu mudah
menerima dan menanamkan nilai-nilai dasar. Anak sekolah memerlukan pembelajaran
untuk meningkatkan keterampilan menggosok gigi. Pendidikan kesehatan merupakan
salah satu upaya yang penting untuk menunjang kesehatan, terutama pada anak
yang memiliki tingkat kebersihan gigi mulut rendah dan keterampilan dalam
menggosok gigi kurang, diharapkan agar dapat mengubah perilaku dari yang
merugikan kesehatan dan norma yang sesuai dengan kesehatan.
Kegiatan menggosok gigi
merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap resiko terkena penyakit gigi dan
mulut. Menyikat gigi sebagai cara yang efektif dalam membersihkan plak gigi
(Apiou dkk, 1994)
Perilaku menggosok gigi
pada anak harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada perasaan
terpaksa. Kemampuan menggosok gigi secara baik dan benar merupakan faktor yang
cukup penting untuk perawatan kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan menggosok
gigi juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, metode menggosok gigi, serta
frekuensi dan waktu menggosok gigi yang tepat.(Houwink, 1994).
Pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa
(Musfiqon, 2012).
Media
pembelajaran tidak hanya memudahkan pembelajaran, tetapi juga dapat memberikan
pengalaman yang abstrak menjadi konkret. Guru dalam mengajarkan suatu materi
pelajaran pada siswa umumnya selalu bersifat abstrak. Agar pesan pembelajaran
yang diterima siswa itu tidak abstrak lagi yaitu dengan cara menggunakan media
agar pembelajaran yang disampaikan menjadi konkret dan sesuai dengan realita
seperti yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Audio Visual merupakan
alat peraga yang bersifat dapat didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu
siswa dalam belajar mengajar yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam
memahami bahasa yang sedang dipelajari. Hal ini sejalan dengan penelitian Ika
dan Iwan pada tahun (2014) dengan judul penelitian pengaruh media audio visual
(Video) terhadap hasil belajar siswa, yang mengatakan bahwa menggunakan metode
Audio visual lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional.
B.
Tujuan
Untuk
mengetahui tingkat keterampilan menggosok gigi pada murid SMP dan sesudah
diberikan penyuluhan melalui metode audio visual dan simulasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterampilan
Keterampilan merupakan seperangkat
system, suatu metode dan suatu teknik yang baik, untuk menguasai materi ilmu
pengetahuan yang akan disampaikan secara tangkas, efektif, serta efisien.
Keterampilan juga merupakan suatu keahlian yang di dapat oleh individu melalui
suatu proses seperti latihan yang kontinyu serta mencakup beberapa aspek yaitu
kognitif, efektif, dan psikomotor (Folastri, 2013).
B.
Menggosok Gigi
Menggosok gigi
adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan
yang bersih dan sehat. Kelainan pada gigi anak retardasi mental yang sering
terjadi yaitu karies gigi dan kelainan pada gusi. (Siswanto, 2010).
Menggosok gigi yang baik yaitu dengan gerakan yang pendek
dan lembut serta dengan tekanan yang ringan, pusatkan pada daerah yang terdapat
plak, yaitu tepi gusi (perbatasan gigi dan gusi), permukaan kunyah gigi dimana
terdapat fissure atau celah-celah yang sangat kecil dan sikat gigi yang paling
belakang. Menggosok gigi harus memiliki pegangan yang lurus, dan memiliki bulu
yang cukup kecil untuk menjangkau semua bagian mulut. Menggosok gigi harus
diganti setiap 3 bulan.
Cara
menggosok gigi yang baik adalah membersihkan seluruh bagian gigi, gerakan
vertical, dan bergerak lembut Ketika menggosok gigi, sangat penting menyikat
semua permukaan gigi, yang mana akan memakan waktu kurang lebih 2-3 menit
(Rahmadhan, 2010).
C.
Media Audio Visual
Media audio visual merupakan alat peraga yang bersifat dapat
didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu siswa dalam belajar mengajar
yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang
dipelajari. Sedangkan audio visual adalah suatu peralatan yang dipakai oleh
para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh
indera pandang dan pendengaran.
Media audio visual
mempunyai sifat sebagai berikut, yaitu kemampuan untuk meningkatkan persepsi,
kemampuan untuk meningkatkan pengertian, kemampuan untuk meningkatkan transfer
(pengalihan) belajar, kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau
pengetahuan hasil yang di capai, dan kemampuan untuk meningkatkan retensi
(ingatan) (Hasan, 2016).
Penggunaan media audio visual
dapat mempertinggi perhatian
anak dengan tampilan yang menarik. Selain itu, anak akan takut ketinggalan
jalannya video tersebut jika melewatkan dengan mengalihkan konsentrasi dan
perhatian. Media audio visual yang menampilkan realitas materi dapat memberikan
pengalaman nyata pada siswa saat mempelajarinya sehingga mendorong adanya
aktivitas diri
(Fujiyanto dkk., 2016).
Ciri-ciri
metode media visual sebagai berikutl :
- Media audio visual biasanya
bersifat linier.
- Biasanya
menyajikan visual yang dinamis.
- Digunakan
dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau
pembuatnya.
- Merupakan
representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
- Dikembangkan
menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
D. Oral Health Promotion Based On
Grafis Dengan Menggunakan Media Audiovisual
Media
yang digunakan dan cara penggunaannya :
· Media yang digunakan :
1. Laptop
2. Kabel roll
· Cara penggunannya :
Metode
Audio Visual menggunakan Video yang diputar menggunakan Laptop. Pemberian
intervensi 3 hari berturut turut, dilakukan selama 2-3 menit.
E.
Teori Perubahan Perilaku Menurut
Rogers
Rogers
menyatakan bahwa perubahan perilaku seseorang terjadi 5 tahap :
·
Kesadaran (Awarenner)
Dimana seorang siswa akan sada rmengenai informasi baru mengenai
cara menyikat gigi dengan baik dan benar dimana sebelumnya masih ada beberapa siswa
yang belum mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar dari gerakan-gerakan
yang benar pada sikap bagian-bagian pada gigi.
·
Terlatih (Interest)
Dimana siswa tersebut terlatih dan
ingin mengetahui informasi lebih lanjut terhadap cara menggosok gigi dengan metode
demonstrasi dan penggunaan phantom serta poster sebagian media siswa tersebut akan
memperhatikan setiap gerakan-gerakan yang di demonstrasikan.
·
Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap ini siswa mulai mempertimbangkan
apakah dia akan mencoba cara menggosok gigi yang baik dan benar berdasarkan hasil
yang ia saksikan.
· Mencoba (Trial)
Tahap ini siswa akan mencoba menggosok
gigi dengan baik dan benar berdasarkan apa yang telah ia saksikan, di mana apa bila
siswa tersebut pada saat menyikat gigi dengan cara yang baik dan benar itu dapat
membuat mulutnya terasa nyaman atau dia merasa dengan cara tersebut giginya menjadi
bersih maka dia akan melanjutkan menggosok gigi dengan cara tersebut, apa bila sebaliknya
dia tidak akan melanjutkannya.
·
Adopsi (Adoption)
Pada tahap ini siswa telah
merasa yakin bahwa cara menyikat gigi yang disaksikan memberikan keuntungan dengan
dirinya yaitu giginya menjadi bersih, dan dia akan melakukan cara itu sebagai kebutuhan
untuk dirinya.
No.
|
Waktu
|
KegiatanPenyuluhan
|
Metode
|
KegiatanPeserta
|
1.
|
30menit
|
Hari 1
Pembukaan dan Idetifikasi Masalah
:
a. Mengucapkan
salam
b. Memperkenalan
diri
c. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
d. Menyebut
materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
e. Menggali
pengetahuan sasaran
|
Ceramah,
tanya jawab
|
Menjawab salam
Tanya jawab
Mendengarkan
dan memperhatikan apa yang disampaikan
|
2
|
30
Menit
|
Hari ke 2
1. Pelaksanaan/penyampaian materi:
2.
Demonstrasi
|
Ceramah
Menyanyi
bersama
Demonstrasi
|
Menyanyikan
lagu dengan kesehatan gigi
Mendengarkan
dan memperhatikan materi yang disampaikan
Memperagakan cara menggosok gigi
yang benar
Memperagakan cara menggosok gigi
yang baik da benar degan menggunakan media phantom
|
3
|
20 menit
|
Hari ke 7
Evaluasi
Penutup:
Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan
terimakasih dan salam
|
Ceramah
Tanya jawab
|
Peserta menjawab salam
Peserta turut
aktif dalam menjawab setiap perntanyaan evaluasi yang diberikan
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pendidikan kesehatan gigi metode yang paling sering
digunakan saat ini adalah audio visual dikarenakan perkembangan teknologi saat
ini dan metode ini juga sangat efektif untuk diberikan ke anak-anak karena
dengan metode ini anak lebih tertarik dan lebih fokus, sehingga pendidikan
kesehatan gigi tersebut berjalan efektif.
B.
Saran
Diharapkan kepada pihak terkait dalam hal ini kepala
sekolah, guru, orang tua untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi anak sehingga
terciptanya peningkatan derajat kesehatan gigi.
DAFTAR
PUSTAKA
Apiou, J. Gueguen, M, M. Doleux,
S. dan Bonnauerre. Mallet, M. 1994. Evaluation of a New Tootbrush Concept with
Regard to Bacterial Elimination. J. Clin. Periodont. 21:347-350.
Folastri, Sisca. 2013. Perbedaan
Keterampilan Belajar siswa Berprestasi Tinggi dan Berprestasi Rendah Serta
Implikasinya Dalam Bimbingan dan Konseling. UNP.
Vol. 2 No.1.
Fujiyanto, A. Asep, J.K., Dadang,
Kurnia. 2012. Penggunaan Media Audio
Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hubungan Antar
Makhluk Hidup. Jurnal Pena Ilmiah. Vol. 1 No. 2.
Hasan, Hasmiana. 2016. Penggunaan
Media Audio Visual Terhadap Ketuntasan Belajar Ips Materi Perkembangan
Teknologi Produksi Komunikasi Dan Transportasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 20
Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar. Vol.
3 No.4.
Herijulianti, E., Indriani, T.S., Artini, S. 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta :
EGC.
Houwink.
B.et al. 1994. Ilmu Kedokteran gigi pencegahan. Terjemahan sutatmi. Indirawati
Tjahya N, Sintawati, F.X, Yovita, Tince.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media &
Sumber Pembelajaran. Jakarta : Prestasi
Pustaka
Raya
Ramadhan.
2010. Serba-serbi Kesehatan Gigi dan
Mulut. Jakarta : Bukune
Siswanto,
dkk. 2010. Kesehatan Gigi Anak
Berkebutuhan Khusus. Solo : Tiga Serangkai Pustaka
Yusman
Suwarso, Wahyuni. 2011. “Perbedaan Anak yang Menggosok Gigi Di Sekolah dengan
yang tidak di SDN Blimbing 1 dan 2 Jombang”. Jurnal Penelitian Kedokteran Gigi
Baca Juga :
0 komentar:
Posting Komentar